Jumat, 30 Desember 2011

Selama 7 tahun hilang akibat tsunami, sekarang bisa berkumpul dengan keluarga



Alkisah- Wati, 15 tahun, warga Lr Sangkis, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat, Provinsi Aceh, yang hilang saat diterjang gelombang tsunami 26 Desember 2004, kembali ke orang tuanya.

Kakek Wati di Meulaboh, Ibrahim, mengatakan cucunya tersebut menghilang ketika berusia delapan tahun saat tragedi tsunami menerpa Aceh, 26 Desember 2004.

"Saya yakin benar kalau dia adalah cucu saya. Karena dari ciri-ciri sudah kami lihat ada kemiripan cucu saya yang hanyut bersama gelombang tsunami tujuh tahun lalu," katanya, Rabu, 21 Desember 2011.

Ibrahim mengatakan Wati selama ini tersesat dan melanglang buana sampai ke wilayah Aceh Utara dan Aceh Besar. Wati tidak mengetahui di mana orang tuanya karena trauma dan rasa takut masih menghantui perasaan gadis itu.

Ibrahim mengatakan gadis berambut cepak itu awalnya tiba di Terminal Bus Meulaboh dari Kota Banda Aceh. Wati lalu duduk termenung di warung kopi Simpang Pelor.

Saat itulah, warga setempat, yang mengira gadis berjilbab biru tersebut peminta-minta, menanyakan asal usulnya. Namun Wati terdiam. Tak lama kemudian, Wati hanya menyebutkan nama kakeknya yang tinggal di Kota Meulaboh.

"Saat ditanya orang, dia hanya teringat nama saya. Kemudian ada warga kita langsung mengantarkan dia ke rumah. Kemudian saya langsung memanggil kedua orang tuanya yang selamat waktu tsunami dulu," ujar Ibrahim.

Orang tua Wati, Yusniar, 35 tahun, dan M. Yunus, 43 tahun, memastikan Wati adalah anak mereka. Sebab, Wati memiliki tahi lalat dan bekas luka, saat berusia enam tahun, di atas kelopak matanya.

"Ini benar anak saya. Saat saya tanya, dia punya kakak bernama Yuli dan seorang adik saat ia dulu berusia 7 tahun. Kakaknya dulu selamat, namun dia hilang dibawa gelombang tsunami," ujar Yusniar di rumah orang tuanya.

Padahal Yusniar tidak yakin kalau anak keduanya itu masih hidup setelah dibawa dahsyatnya arus gelombang tsunami. Akan tetapi, setelah melihat dari ciri-ciri, bawaan, serta kemiripan anak itu dengan raut wajah ayahnya, Yusniar menjadi yakin.

Isak tangis keluarga Wati menggemparkan warga Kelurahan Ujong Baroh. Masyarakat berbondong-bondong datang melihat Wati. Setelah tujuh tahun tak diketahui rimbanya, Wati ternyata masih hidup. Ia melanglang buana karena tidak tahu jalan pulang ke rumah.

"Saya bukan tidak mencari anak saya dari dulu, tapi saya tidak yakin kalau dia masih hidup karena waktu itu (tsunami) ia terlepas dari tangan saya. Sementara kakak dan adiknya sempat saya larikan," ujar Yusniar.

Sopir Angkot dan Dua Anak Kecil

Waktu itu gw dari Menteng menuju Pondok Labu..Naik P20 turun Di Cilandak Naik 61 menuju Pondok Labu.

Penumpang Angkot yang gw Naikin hanya beberapa Orang,..didepan anak-anak berdua dan di belakang hanya 1 orang Ibu Muda.

Terus gw duduk di Belakang.,gw liat dari spion tengah wajah sopir sedikit tidak enak..,ngomel -ngomel sendiri kagak jelas dah.,ngebut-ngebut juga gak jelas,terus gw pikir mungkin setoran nya belum nyampe kali..

Setelah tiba di depan Mall Cilandak anak-anak yg di didepan tadi turun.,lalu memberikan uang kertas 2 Ribu yang di lipat terus dia langsung balik kanan.

Ehhh tiba-tiba Sopir angkot Malah klakson manggil tuh anak-anak berdua.

Sopir angkot : "Ehh lu kasih berapa nih..tambah..masak lu kasih 2 ribu seribu lagi mana..???",katanya dengan wajah yang seram.

Salah seorang anak tadi bilang : "Gak ada lagi bang, benar.." anak tadi mengeluarkan isi kantongnya yang kosong."

Sopir angkot : "Eh Tambah gak,,masak bayar segini,udah murah nih..,kamu jangan bohong..??"

Salah seorang anak tadi bilang : "Benar bang gak ada..."

Sopir Angkot : "Ah kamu Pasti Bohong,,Ayo ngaku,,tambah gak...",dengan wajah yang aneh.

Salah seorang anak tadi bilang : "Aduh bang benaran gak ada..,,sumpah bang.."

Sopir Angkot : "Dasar Tukang Bohong..,gak mau nambah seribu lagi,kan ongkos nya udah murah juga"

Dia berangkat sambil ngegas mobil nya angguk-angguk itu karena kesal..gw jadi ngakak liat tinggah tu Sopir berdebat sama anak-anak gara-gara duit seribu..lama lagi..hihihih

Kejahatan Saat Natal

Hari ini adalah Natal dan hakim sedang dalam suasana hati yang gembira saat ia bertanya kepada tahanan,

"Anda dituntut karena tuduhan apa?"

"Melakukan belanja Natal terlalu awal", jawab terdakwa.

"Itu bukan suatu pelanggaran", kata hakim. "Seberapa awal anda melakukan belanja?"

"Sebelum toko dibuka."

Kamis, 29 Desember 2011

Cerita lucu, konyol, kocak malam pertama

Malam pertama ternyata ada lucu-lucunya juga. Nah, di postingan ini ada dua cerita lucu tentang malam pertama. Mau gak punya pengalaman malam pertama kayak di bawah ini...?
Monggo cuy di sambi...




1. Salah Pengertian di Malam Pertama

Si Brian baru saja kawin sama Tukiyem. Tapi gara-gara terlalu bersemangat pas siang harinya pas kawinan, jadinya malamnya mereka kecapekan dan gak berhubungan intim. Malam harinya mereka sempet-sempetnya makan bakso bersama di dalam kamar. Ibunya Brian menguping dari balik pintu dan mendengar suara…


Tukiyem: “Mas, sudah tak kocok-kocok gak keluar-keluar.” (Sambil mengocok botol sambal.)

Brian: “Jelas aja, wong lobangnya kecil gitu!”

Tukiyem: “Ya sudah, ujungnya tak gunting yo?”

Ibunya Brian langsung kaget bagai petir menyambar di tengah malam, mendobrak pintu kamar dan teriak, “Jangan!!! Anu anak saya jangan digunting!”

Brian & Tukiyem: **#@##^%&??!!!


2. Tinggal Digoyang

Sepasang pengantin, Samijan dan Cathy, akan melalui malam pertamanya. Setelah resepsi kawinan kelar, pengantin ini masuk kamar. Di kamar sudah bertumpuk kado-kado dari teman-teman mereka. Satu persatu kado dibuka, satu lagi, kemudian lagi, dan lagi, dan satu kado lagi dibuka. Mendadak Cathy tertawa girang. Aya naon teh? Ternyata Cathy membuka kado yang isinya sepatu… Pas mau dicoba, ternyata gak muat. Dia terus memaksa, namun sia-sia. Samijan jadi tidak tega.

Samijan: “Kenapa, sempit?”
Cathy: “Iya mas, sakit nih…”
Samijan: “Saya masukin prlan-pelan deh ya?”
Cathy: “Iya mas, jangan keras-keras tapi?”

Samijan pun memasukkan sepatu tadi dengan agak maksa.
Cathy: “Mas, sakit mas… anunya terlalu sempit…”
Samijan: “Tahan dulu donk, saya coba lagi ya?”

Ternyata, Mpok Mimmien, mami Cathy lagi nguping di balik pintu kamar pengantin… rupanya sang ibu ini lagi mikir ngeres… Tidak tega melihat anak perempuanya kesulitan saat malam pertama, terpaksa sang ibu mempelai wanita menyela dari balik pintu.

Mpok Mimien: “Kenapa nak, susah masuk?”
Cathy: “Iya Nyak…”
Samijan: “Kekecilan sih Mi…”
Mpok Mimien: “Coba kamu olesin dengan air liur…”
Samijan: “Saya coba dulu Mi...”
Cathy: “Cepat dong mas, dipoles ama air liur…”

Dengan tergesa-gesa Samijan memoles seluruh permukaan kaki isterinya dengan air liur.
Samijan: “Coba dimasukkan lagi ya sayang???”
Cathy: “Iya mas…”

Setelah dimasukkan kaki yang dipolesi liur tadi ternyata dengan mudah masuk.
Samijan: “Nah… masuk kan???”
Cathy: “Iya..." 
Mpok Mimien: “Nah… tuh bisa masuk kan? Sekarang tinggal digoyang, nak.”